Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam Rangka Studi Kelayakan Parkir Angkutan Barang di Kawasan Pelabuhan Trisakti

Dalam mengkaji Kelayakan Parkir Angkutan Barang di Kawasan Pelabuhan Trisakti, Dishub Kota Banjarmasin bersama Stakeholder terkait melaksanakan rapat koordinasi lintas sektoral dalam Rangka Studi Kelayakan Parkir Angkutan Barang di Kawasan Pelabuhan Trisakti di Hotel Fugo, Rabu (8/5/24).

Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan Dirlantas Polda Kalsel, Perwakilan  BPTD Kelas II Kalsel, Perwakilan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalsel, Perwakilan Dishub Provinsi Kalsel, Perwakilan Dinas PUPR, Kasatlantas Polresta Banjarmasin, Perwakilan Satpol PP Kota Banjarmasin, Kapolsek KPL, Ketua Organda Kalsel, Perwakilan Pelindo 3, Ketua Organda Banjarmasin, Forkot Banjarmasin serta Koordinator Pejalan Kaki.

 

Dalam sambutan pembuka dari Dirlantas Polda Kalsel yang di wakili Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Kalsel, Dr. Dese Yulianti S.H., M.AP mengatakan, Kita Hari membahas secara khusus parkir yang ada di pelabuhan trisakti karena ini menjadi atensi dan ini juga menjadi keluhan masyarakat yang viral belakangan ini, “ucapnya.

Permasalahan lalu lintas di pelabuhan trisakti ini seperti urat nadi Kota Banjarmasin, jadi ketika urat nadi di terhambat maka yang lainpun juga akan merasa dampaknya.

kita tahu bahwa pelabuhan trisakti merupakan salah satu pintu masuk Kota Banjarmasin banyaknya Truck yang parkir dan bongkar muat disana bukan pada tempatnya hal ini yang menjadikan lalu lintas di daerah pelabuhan trisakti dan sekitarnya terhambat. 

Salah satu dampaknya yaitu terlambat pertumbuhan ekonomi dari sektor pengiriman dan kelancaran lalu lintas masyarakat wilayah sana terganggu, maka dari itu hari ini kita sangat perlu lakukan kajian untuk kelayakan parkir di wilayah tersebut dan tidak berhenti sebagai kajian ini saja tapi kedepannya akan kita lakukan penerapan.

“Kita tidak bisa bertindak sendiri”, karena itu tanpa kerjasama instansi terkait tentu hal ini tidak bisa berhasil, semoga dengan adanya pertemuan ini bisa menyelesaikan masalah parkir angkutan barang di pelabuhan trisakti.”harapnya.

Kadishub Kota Banjarmasin yang di wakili Kabid Lalu Lintas, Febpry Ghara Utama, S.S.it., MT juga menyampaikan, memang beberapa tahun terakhir ini pelabuhan Trisakti menjadi isu permasalahan, sebelumnya kita selalu fokus melaksanakan kegiatan perbaikan kegiatan manajemen rekayasa lalu lintas selalu di koridor 1 sei lulut, km 6 dan alalak tapi kita lupa jalan Gubernur Soebarjo salah satu pintu masuk Kota Banjarmasin juga.

Dari situ kita rangkum permasalah di sana dan ini merupakan momen yang tepat untuk menyampaikan permasalahan dari impact dari distribusi barang yang kebetulan dari Kota Banjarmasin itu sendiri.”imbuhnya.

“Awal kita survei lokasi parkir ini di fokuskan di sepanjang kawasan Pelabuhan Trisakti sampai disekitarnya dan sepanjang Jalan Lingkar  Basirih dari Kawasan Pelabuhan Trisakti sampai dengan kawasan perbatasan Kabupaten Banjar.

Identifikasi lokasi parkir saat ini kendaraan barang itu sendiri meliputi, Parkir di Rumija Jalan dan Parkir di lahan di luar Rumija jalan, Kemudian selain pertimbangan kecukupan luas lahan dan SRP, jarak lokasi parkir dengan Pelabuhan Trisakti juga harus menjadi pertimbangkan. 

Apabila dihitung jarak rata-rata lokasi parkir tersebut dengan Pelabuhan Trisakti adalah 1540 m dan jika diasumsikan kecepatan tempuh Truk rata-rata 15 km/jam maka jarak rata-rata 1540 m tersebut dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 menit.”tungkasnya.

Perlunya fasilitas area parkir truk atau berupa ruang tunggu kendaraan (RTK)  di Kawasan Pergudangan Jalan Gubernur Soebarjo, sebagai tempat transit bagi kendaraan truk sebelum melakukan kegiatan bongkar muat barang di gudang yang dituju, atau dapat dimanfaatkan untuk menampung parkir truk Terminal Trisakti Pelabuhan Banjarmasin jika over capasity.

Fasilitas ini dimaksudkan untuk mencegah banyaknya parkir truk di bahu dan badan jalan serta median jalan disepanjang Jalan Gubernur Soebarjo, jalan lingkar dalam selatan dan Jalan Sutoyo, bahkan pada beberapa jalan lokal dimanfaatkan untuk parkir truk. Area parkir truk atau berupa ruang tunggu kendaraan (RTK) di Kawasan Jalan Lingkar Selatan Dalam sebagai tempat transit bagi kendaraan truck sebelum melakukan kegiatan bongkar muat barang di gudang yang dituju.”sambungnya.

Semoga dengan adanya Forum ini kedepannya jalan Gubernur Soebarjo ini bisa tertib seperti pal 6 dan lainnya.

Dari perwakilan Pelindo 3, Erick juga menjelaskan, di Pelabuhan Trisakti saat ada dua kegiatan utama, pertama kegiatan peti kemas dan kegiatan kapal penumpang.

“Kita melihat kegiatan kapal peti kemas cenderung relatif kondusif karena area tersebut terscedule dengan baik dan untuk tantangannya ada di kegiatan kapal penumpang, sebagaimana kita tahu pelabuhan trisakti itu ada di pelabuhan sungai dimana kapal penumpang pelabuhan itu masuk memperhatikan pasang surut air laut dan jendela untuk masuk kapal laut itu ada juga beberapa batasan jam larangan untuk kendaraan berat itu pada jam berangkat sekolah dan pulang sekolah, sehingga ini membuat truck terjadi penumpukan karena mengejar waktu tersebut.”lanjutnya.

Untuk terkait pengembangan lokasi atau wilayah, untuk saat ini ketersedian wilayah belum di wajibkan menambah dan semoga kedepannya bisa mengoptimalkan lokasi untuk di kawasan tersebut.

 

Menambahkan dari Dekan Fakultas Teknik Unlam, Prof. Dr. Ir Iphan Fitrian Radam, ST, MT. IPU. AER mengatakan, memang kalo boleh pilah kondisi di Basirih atau di Jalan Gubernur Soebarjo ini terlihat semerawut karena ada parkir truck.

“Bahkan parkir itu kita bilang ada yang menuju masuk antrian ke pelabuhan, ada juga yang masuk ke spbu adapun antrian bahkan juga untuk berhenti istirahat meninggalkan truck”.

“Keterbatasan lahan menjadi penghambat dalam memenuhi keperluan parkir dan di perlukan pihak lain bisa menyediakan lahan dan juga di berikan izin yang sesuai.

Sangat di perlukan analisis terkait penanganan masalah di kawasan ini dan juga di perlukan pemahaman kepada pengguna jalan truck wilayah tersebut bahwa tidak bolehnya parkir di bahu jalan dan di badan jalan.”tuturnya.

Setidaknya adanyapenindakan yang memadai guna menghindari adanya pelanggaran di wilayah tersebut dan juga da pelaksanaan rekayasa lalu lintas yang rutin di lakukan dengan pihak terkait.

Semoga dengan adanya forum ini bisa menjadi solusi untuk permasalahan kemacetan di kawasan lingkar basirih. “tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *