Banjarmasin, 25 September 2025 — Gedung Chandra Banjarmasin menjadi saksi lahirnya semangat baru dalam menjaga keselamatan pelayaran nasional. Melalui kampanye bertajuk “Zero Toleransi On Safety, Do Not Bend The Rules” atau “Tidak Ada Toleransi Untuk Keselamatan, Jalani Sesuai Aturan”, Kementerian Perhubungan menggandeng pemerintah daerah untuk memperkuat kesadaran keselamatan di sektor maritim.
Acara yang dihadiri langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, bersama Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H. Hasnuryadi Sulaiman, Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda, serta Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin H. Slamet Begjo, A.TD., M.T, ini diikuti oleh 180 nelayan dan 10 operator kapal tradisional.
Dalam sambutannya, Menteri Dudy menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun budaya keselamatan di laut.
“Keselamatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Semua pihak, dari operator kapal, nelayan, hingga aparat daerah, harus memegang komitmen yang sama: tidak ada kompromi dalam keselamatan,” tegasnya.
Indonesia, sebagai negara maritim dengan ribuan pulau, memiliki tantangan besar di bidang keselamatan pelayaran. Di wilayah seperti Kalimantan Selatan, yang banyak bergantung pada transportasi sungai dan laut, risiko kecelakaan kapal dan cuaca ekstrem masih kerap dihadapi para pelaut tradisional.
Melalui kegiatan ini, Kemenhub ingin memperkuat pemahaman para nelayan mengenai pentingnya disiplin dan pemenuhan standar keselamatan. Dalam kesempatan tersebut, diserahkan pula Buku Pelaut Merah, E-Pas Kecil, Surat Keterangan Keterampilan Berlayar 30 Mil/60 Mil, serta peralatan keselamatan seperti life jacket kepada peserta.
Tak hanya itu, Kemenhub juga memperkenalkan inovasi digital “E-Pas Kecil”, sebuah sistem daring untuk mempermudah pengurusan dokumen kapal, yang menjadi langkah nyata menuju sistem administrasi pelayaran yang lebih transparan dan efisien.