Cerita di Balik Kemudi Suparmin: Dari Taksi Kota ke Trans Banjarmasin

Di balik kemudi salah satu bus Trans Banjarmasin, terdapat sosok yang tenang namun penuh pengalaman—Suparmin, pria kelahiran Kotabaru, 13 Maret 1969. Di usianya yang ke-56 tahun, ia tetap setia mengabdi dalam dunia transportasi yang telah lama ia geluti.

Sebelum menjadi sopir Trans Banjarmasin, Suparmin telah lebih dulu dikenal sebagai sopir taksi kota sejak tahun 1992 hingga 2021. Hampir tiga dekade ia mengaspal bersama taksi kota. Namun, seiring berkembangnya zaman dan modernisasi transportasi, ia memutuskan untuk bergabung bersama Trans Banjarmasin. “Zaman sekarang sudah maju, kita juga harus ikut menyesuaikan,” ujarnya dengan bijak.

Bekerja sebagai pramudi Trans Banjarmasin menurutnya adalah pekerjaan yang nyaman dan menyenangkan. “Enak pasti,” katanya sambil tersenyum. Namun tentu saja, seperti pekerjaan lainnya, ada suka dan dukanya. Suparmin tak menampik bahwa ada penumpang yang menyenangkan, namun ada juga yang kadang membuat suasana jadi kurang nyaman. Tantangan utamanya adalah menjaga fokus selama perjalanan dan mematuhi aturan dari kantor—baginya itu harga mati.

Selama bertugas, Suparmin sudah menjelajahi empat koridor rute Trans Banjarmasin. Pengalamannya begitu kaya, termasuk menghadapi situasi sulit seperti kendaraan rusak di tengah jalan. Saat macet pun, ia selalu mencoba bersabar demi keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Di balik rutinitasnya, Suparmin adalah kepala keluarga yang memiliki dua anak dan seorang istri yang selalu menjadi penyemangatnya. Baginya, bekerja bukan hanya soal mencari nafkah, tapi juga bentuk tanggung jawab dan pengabdian.